Sebelum menjadi
OpenOffice.org ia merupakan software proprietari suit StarOffice yang
dikembangkan oleh StarDivision, sebuah perusahan software Jerman. Kode
StarOffice kemudian dibeli Sun Microsystems pada tahun 1999 dan pada bulan
Augustus 1999 versi StarOffice 5.2 produk bawaan dari StarDivision saat itu
dibebaskan Sun untuk memenuhi kebutuhan publik.
Pada tanggal 19 Juli 2000,
Sun Microsystems mengumumkan tersedianya kode sumber (source code)
StarOffice untuk dimuat turun (download) dengan ketentuan lisensi LGPL
dan lisensi Sun Industry Standards Source License (SISSL) dengan tujuan
membentuk komunitas pengembang open source di sekitar software StarOffice.
Menyambut hal itu, pada tanggal 13 Oktober 2000 terbentuk proyek yang sampai
hari ini dikenal sebagai OpenOffice.org.
Pekerjaan besar yang
dirintis proyek ini sejak awal tahun 2003 adalah menggarap versi OpenOffice.org
2.0 dengan tujuan yang jelas yaitu: peningkatan interoperabiliti dengan
Microsoft Office; meningkatkan kinerja dengan perbaikan kecepatan serta
memangkas penggunaan memori. Kecuali itu kemampuan scripting
diperbaiki; integrasi yang lebih baik terutama dengan GNOME; penyediaan front-end
untuk sebuah database yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan, forms dan
queries; termasuk menyediakan sebuah built-in SQL database; dan sudah
tentu adalah perbaikan dalam hal usabiliti. Alhasil, versi beta OpenOffice 2.0
dapat dirilis pada tanggal 4 Maret 2005.
Sun mengumumkan penghapusan
lisensi SISSL pada tanggal 2 September 2005 dan sebagai konsekuensi: OpenOffice.org mulai saat itu memberlakukan lisensi tunggal LGPL, yaitu sebuah
lisensi GPL yang bebas dengan opsi yang memungkinkan komersialisasi.
Pada tanggal 20 Oktober 2005, OpenOffice.org 2.0 resmi
diluncurkan untuk dimanfaatkan publik secara luas. Delapan minggu kemudian
disusul dengan rilis update OpenOffice.org 2.0.1 yang langsung melibas semua
kecoa (bug) yang sempat ditemukan sampai saat itu, sementara beberapa fitur
baru ditambahkan
0 komentar:
Posting Komentar