AKIBAT
krisis ekonomi di beberapa negara, wisata menjadi sesuatu yang mahal.
Meskipun agen-agen perjalanan memberikan promosi dan diskon, beberapa
negara masih dikategorikan mahal karena butuh biaya banyak untuk
mengunjunginya.
Negara apa sajakah yang termasuk mahal tersebut? Berikut ulasannya, seperti dikutip Forbes):
Singapura
Ketika
Amerika Serikat dan Eropa sedang bertempur dengan krisis ekonomi,
finansial di Singapura justru melambung tinggi. Menurut laporan USB
Prices and Earnings, negara ini menempati urutan ke-10 sebagai negara
termahal dilihat dari harga rata-rata kamar hotel yang mencapai USD204
per malamnya. Meski masih banyak ditemukan hotel bertarif murah,
wisatawan sebaiknya tidak terlalu banyak berharap.
Toronto, Kanada
Biasanya,
Kota Toronto menjadi pilihan wisata warga Amerika Serikat yang tinggal
di dekat perbatasan Amerika dengan Kanada karena nilai tukar di Kanada
sangat bernilai. Namun kini, harga dolar Kanada meningkat dan
rata-rata harga kamar di Toronto mencapai USD133 per malam. Dalam hasil
laporan Prices and Earnings, Toronto juga menjadi negara dengan wisata
termahal, dari peringkat ke-31 di 2009 menjadi peringkat 9 pada 2011.
Helsinki, Finlandia
Tahun
lalu, secara relatif krisis ekonomi di Eropa belum memengaruhi
Finlandia. Namun pada awal tahun ini, sebuah laporan keuangan melaporkan
bahwa akhirnya krisi ekonomi sampai di Finlandia, dengan menyusutnya
pendapatan kotor negara ini dari 1,8 persen menjadi 0,4 persen. Bisa
dipastikan bahwabackpackers untuk sementara akan menjauhi negara dengan
rata-rata harga kamar hotel mencapai USD163 per malam ini.
Tokyo, Jepang
Seperti
Singapura, Jepang juga terhindar dari krisis ekonomi yang melanda
Amerika Serikat dan Eropa. Namun hal ini tidak membuat 'harga' kota ini
menjadi semakin murah, apalagi dengan adanya gempa besar pada 2011 dan
awal 2012. Harga-harga wisata menjadi meningkat karena pemerintah perlu
dana untuk membenahi negaranya. Harga rata-rata kamar hotel di Tokyo,
Jepang, adalah USD163 per malam.
Jenewa, Swiss
Swiss
berhasil menaklukan krisis Eropa. Mata uang Swiss, Franc, bertahan
lebih kuat dari Euro sepanjang resesi dan penduduk Kota Jenewa diperkuat
dengan rata-rata gaji yang tinggi. Hal ini membuat tingkat kehidupan
di Swiss semakin tinggi, harga-harga barang dan tujuan wisata menjadi
mahal. Harga rata-rata kamar hotel di Swiss mencapai USD268 per
malamnya.